Dear my Flp...
sahabatku flp, kemarin kau singgahi sisi introvert yang selalu kegenggam erat. lalu mengajakku untuk sedikiiiiittt saja membagikannya. taukah kau kawan, menjadi tertutup itu bukan pilihan. atau setidaknya itulah yang kurasakan sekarang.
tapi baiklah, kali ini kubiarkan kau membaca salah satu isi hatiku tentangmu. berharap kau bisa memberiku semangat baru ketika langkahku mulai meredup tak lagi ada cahaya.
Sahabatku flp, taukah kau? kalau kucinta kau yang sederhana!! kau yang begitu apa adanya mengajariku tentang keindahan kata? kau yang tulus memberiku warna berbeda ketika kupilih diksi yang begitu kering! atau kau yang selalu membujukku untuk menghadirkan paragraf mentari, susunan kalimat yang mengandung kilau cahaya kebenaran! kusuka kau seperti itu, suka sekali malah.
Sahabat! seperti yang kau tau, kalau aku bukan motivator handal. bahkan untuk memotivasi diri sendiri aku terkadang tak begitu lihai. dan aku begitu kebingungan saat melihat kau seperti ini. (kemarin kulihat kau nanar memandang langit, entah apa yang kau fikirkan)
"Mereka terlalu sibuk, kong" ujarmu saat kita berdua berbicara dari hati ke hati
"Ah itu perasaanmu saja kawan" sekuat hati kucoba yakinkan hatimu, kalau mereka menyayangimu dan bagaimana mungkin mereka terlupa atas kau yang begitu santun mengajar literasi?
"Tidakkah mereka ingat hari ulang tahunku?" kutatap garis kecewa di keningmu
Aku tergagap, karena tak ada satu patah katapun yang sanggup kulisankan untuk menjawab pertanyaan sederhanamu.
"Kalau memang mereka mengingatnya, tak adakah satu jabat tangan pertanda mereka pernah menjadi sahabtku, tak adakah satu percik kembang api pun?" kau kembali membuatku tak bisa berkata-kata.
kudekati kau yang terduduk sambil memain-mainkan daun rumput liar yang kau petik.
"Kawan, tak ada yang melupakanmu!" kuungkapkan lima kata itu sungguh-sungguh.
***
Aku terburu membawakanmu sepotong kue kecil yang kami buat sendiri. di atsnya sebuah lilin menyala--bersiap untuk kau tiup. mesti kuyakin kesemuaan ini telah berarti sangat 'wah' buatmu yang pernah merasa terlupakan. Sahabat, kau beruntung memiliki beragam karkter jiwa yang menyayangimu.
aku tertegun ketika kau meniup nyala itu, hatiku serasa terbang mencari tempat berteduhnya. terima kasih kawan.. kujumpai satu pembelajaran berarti hari ini. selama ini aku selalu menunggu mereka membakar semngatku, entah itu ketika buku pertama kami muncul, lalu berbagai cara lain yang mereka suguhkan ketika aku mulai lelah menjalankan mimpi yang kuanggap begituuuuuuu indah ini.
tapi tak bnyak yang bisa ku perbuat, bahkan sebuah pargrf penuh kamuflase yang hanya bisa tercipta... karena begitulah aku sehabat, tak pernah bisa terang-terangan seperti yang lain.
mari menularkan cahaya, bukan membuat keluh kesah dan meredupkan cahaya yg lain..!!!
buat flp ku: meski kau bukan stu2nya sahabatku, aku akan berusaha membuatmu menjadi sahabat terbaik, berbanding lurus dengan apa yang telah banyak kau berikan untukku.!!
sahabatku flp, kemarin kau singgahi sisi introvert yang selalu kegenggam erat. lalu mengajakku untuk sedikiiiiittt saja membagikannya. taukah kau kawan, menjadi tertutup itu bukan pilihan. atau setidaknya itulah yang kurasakan sekarang.
tapi baiklah, kali ini kubiarkan kau membaca salah satu isi hatiku tentangmu. berharap kau bisa memberiku semangat baru ketika langkahku mulai meredup tak lagi ada cahaya.
Sahabatku flp, taukah kau? kalau kucinta kau yang sederhana!! kau yang begitu apa adanya mengajariku tentang keindahan kata? kau yang tulus memberiku warna berbeda ketika kupilih diksi yang begitu kering! atau kau yang selalu membujukku untuk menghadirkan paragraf mentari, susunan kalimat yang mengandung kilau cahaya kebenaran! kusuka kau seperti itu, suka sekali malah.
Sahabat! seperti yang kau tau, kalau aku bukan motivator handal. bahkan untuk memotivasi diri sendiri aku terkadang tak begitu lihai. dan aku begitu kebingungan saat melihat kau seperti ini. (kemarin kulihat kau nanar memandang langit, entah apa yang kau fikirkan)
"Mereka terlalu sibuk, kong" ujarmu saat kita berdua berbicara dari hati ke hati
"Ah itu perasaanmu saja kawan" sekuat hati kucoba yakinkan hatimu, kalau mereka menyayangimu dan bagaimana mungkin mereka terlupa atas kau yang begitu santun mengajar literasi?
"Tidakkah mereka ingat hari ulang tahunku?" kutatap garis kecewa di keningmu
Aku tergagap, karena tak ada satu patah katapun yang sanggup kulisankan untuk menjawab pertanyaan sederhanamu.
"Kalau memang mereka mengingatnya, tak adakah satu jabat tangan pertanda mereka pernah menjadi sahabtku, tak adakah satu percik kembang api pun?" kau kembali membuatku tak bisa berkata-kata.
kudekati kau yang terduduk sambil memain-mainkan daun rumput liar yang kau petik.
"Kawan, tak ada yang melupakanmu!" kuungkapkan lima kata itu sungguh-sungguh.
***
Aku terburu membawakanmu sepotong kue kecil yang kami buat sendiri. di atsnya sebuah lilin menyala--bersiap untuk kau tiup. mesti kuyakin kesemuaan ini telah berarti sangat 'wah' buatmu yang pernah merasa terlupakan. Sahabat, kau beruntung memiliki beragam karkter jiwa yang menyayangimu.
aku tertegun ketika kau meniup nyala itu, hatiku serasa terbang mencari tempat berteduhnya. terima kasih kawan.. kujumpai satu pembelajaran berarti hari ini. selama ini aku selalu menunggu mereka membakar semngatku, entah itu ketika buku pertama kami muncul, lalu berbagai cara lain yang mereka suguhkan ketika aku mulai lelah menjalankan mimpi yang kuanggap begituuuuuuu indah ini.
tapi tak bnyak yang bisa ku perbuat, bahkan sebuah pargrf penuh kamuflase yang hanya bisa tercipta... karena begitulah aku sehabat, tak pernah bisa terang-terangan seperti yang lain.
mari menularkan cahaya, bukan membuat keluh kesah dan meredupkan cahaya yg lain..!!!
buat flp ku: meski kau bukan stu2nya sahabatku, aku akan berusaha membuatmu menjadi sahabat terbaik, berbanding lurus dengan apa yang telah banyak kau berikan untukku.!!
2 komentar:
prikitieuw...............
engkong..........
curhat ni ye.............
ya ya ya...
sssstttt jgn bilang2 yg lain y :)
Post a Comment
komentar anda akan langsung muncul tanpa ada moderasi!! mohon untuk tidak menggunakan 'anonymous' ^^