tulis apapun!!

belajar nge-blog dengan hati..

User Login

On 0 komentar

Sebagai rakyat Indonesia, saya merasa bahagia melihat perkembangan perfilman bangsa tercinta ini. Dan semakin hari, semoga film-film karya anak negri--akan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Dan kebahagiaan saya seketika menjadi sebuah ketakutan. ketakutan akan terulangnya geliat film tanah air menuju era 90an.

Tak dapat dipungkiri bahwa setiap produser film selalu mengharapkan profit sebanyak mungkin. Dan menurut hipotesa saya, genre horor dan '17 tahun keatas' adalah menu favorit. Sehingga menjamurlah film-film kurang bermutu dan hanya untuk kepentingan meraup untung sebanyak mungkin.

Saya bersyukur karena bangsa ini masih memiliki sutradara-sutradara 'keras kepala' seperti Riri Reza, Garin Nugroho, Joko Anwar, Dedy Mizwar dll. Mereka adalah director-director yang punya kesadaran tinggi untuk mengimbuhkan pernyataan sikapnya dalam film (viva news). Tengok saja Laskar Pelangi, Rindu Kami Padamu, Sang Pemimpi, Alangkah Lucunya Negri Ini, Naga Bonar [jadi] 2, Kala, dll. Film-film tersebut sukses tanpa harus mengandalkan umbar aurat dan horor-horor sok seram. genre-genre Komedy yang tidak lucu sama sekali. Aku yakin, yang ditonton masyarakat bukan masalah komedi-komedinya, tapi paha-paha yang terbuka, dan pakaian super minim yang mereka tunggu-tunggu. Lantas apa ada yang salah? Produser yang terlalu sering memilih genre ini, atau masyarakat yang masih berpola fikir bahwa 'film-film' tersebut kualitasnya sudah sangat baik.

Sudah saatnya para insan perfilaman terutama produser dan sutradara untuk lebih memperhatikan kualitas film mereka. Jika tidak, Niscaya dunia perfilaman kita akan kembali ke era 90an, tempat di mana masa jayanya artis-artis jual tampang dan jual body. Semoga Film-film indonesia semakin baik hari ke harinya, aminnnn...

On 0 komentar

Apa itu puisi? menurut KBBI online, puisi itu adalah

pu.i.si [n] (1) ragam sastra yg bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait; (2) gubahan dl bahasa yg bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus; (3) sajak
dan apa itu prosa?
pro.sa [n Sas] karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi)

Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun. (wikipedia)

Jadi keduanya memiliki muatan interpretasi yang berbeda, puisi lebih memiliki pemaknaan pembaca yang lebih luas dan lebih susah dipahami. Sedangkan prosa adalah tulisan yang disusun berdasarkan fakta, hal inilah yang membuat prosa lebih mudah dipahami. Tapi sekarang, jamak kita temui orang-orang yang mengatasnamakan kebebasan berpuisi dan membuat puisi-puisi seperti prosa dalam bentuk bait.

Kita hargai usaha seseorang dalam menelurkan puisi-puisi mereka. Tapi proses pembelajaran juga dibutuhkan disana, jangan lantaran puisi itu kebebasan tapi justru tak mengindahkan unsur-unsur keindahan berpuisi. Berpikir terbuka, menerima kritikan, dan berusa menjadi penyair yang lebih baik dengan menghargai puisi-puisi yang akan kita buat.

Bahasa puisi itu tidak biasa, bukan seperti curhatan diary. Puisi itu memiliki rima, meski tak seperti pantun ataupun beberapa sastrawan yang mengabaikan keberadaan rima, tapi tetap saja, keindahan puisi itu harus tetap terjaga.

Maka mulailah untuk menjadi penyair yang menghargai puisi, dengan menanggalkan puisi prosa.

On 0 komentar

Salam Pena,..
Postingan kali ini saya coba ngebahas seluk beluk konflik dalam sebuah naskah fiksi; bisa jadi cerpen atau novel. Cerita yang baik hendaknya membangun runtutan konflik dari awal cerita, lanjut hingga kata tamatnya. Sastrawan Udo Z Karzi menjelaskan, salah satu kelemahan dalam penulisan cerpen adalah kemampuan penulis untuk mengolah konflik sehingga menimbulkan ketegangan-ketegangan (suspence) dalam cerpen. Pada ngga mau kan cerpen atau novelnya dibilang hambar? iya, hambar karena konfliknya kurang tertata dengan baik.

Mengapa sebuah konflik hambar? 
1. Karena konsep ide cerita yang kurang mendukung
Terlalu memaksakan memilih tema yang sangat sulit anda kembangkan, sehingga ketika kita mulai menulis. Ide-ide terasa berhenti ngalir--butuh energi extra untuk itu. Jika anda termasuk seorang penulis pemula seperti saya, maka memilih tema yang terlalu 'unik' justru akan membunuh kreatifitas kita dalam membangun plot dan konfliknya. Berbeda dengan penulis-penulis kawakan yang sudah terbiasa mengubah hal-hal remeh menjadi cerita yang sangat menarik dan 'mengejutkan'. Saran saya, sebelum memulai menulis serpen atau novel ada baiknya pemilihan tema disesuaikan dengan ketertarikan, kapabelitas, dan level kreatifitas anda. Let's let it flow. Perlahan, kita sama-sama menjadi penulis hebat.. yang degan mudahnya mengubah sebuah ide-ide biasa menjadi sebuah cerita yg mengandung konflik 'berkualitas'

2. Perencanaan Outline cerita yang kurang matang
Kerangka karangan anda belum sistematis dan detail, lagi-lagi banyak diantara kita mengabaikan kerangka karangan (outline), sebagian menganggap outline adalah mesin pembunuh kreatifitas dalam berimajinasi, syah-syah saja beranggapan seperti itu, Asalkan ditengah-tengah menulis cerpen/novel anda bisa tetap fokus tanpa adanya outline si penunjuk arah. 
Lantas apa hubungan outline sama konflik? gini deh, kerangka karangan akan membantu anda dalammenata cerita--pun konflik-konflik di dalamnya. Nah, ketika mandeg dan daya imajinasi kita habis, maka outline membantu memori kita mengembangkannya ulang.

3. Kurang membaca, Minim ilmu
Bagaimana kita mau membangun sebuah cerita yang baik dengan konflik yang mendukung untuk itu, jika pengetahuan kita sedikit. Diperlukan banyak pengetahuan untuk membuat sebuah cerita, misalkan anda mau menceritakan seorang agen rahasia amerika, tapi anda tak tahu bagaimana tehnik-tehnik spionase, tak tau nama-name agensi dinas rahasia, dll. lantas bagaimana konflik tersebut akan terbangun dengan baik?? Yah, seorang penulis hendaknya adalah seorang pembaca yang baik, penonton televisi yang proporsional memilih chanel dan program acara, seorang pendengar radio, intinya otak kita harus diisi bukan hanya tentang dunia literasi.. tapi juga pengetahuan-pengetahuan lain yang mendukung usaha kita mengembangkan sebuah cerita.

On 0 komentar

Ada perbedaan mendasar dari dua frase judul posting diatas
Kepaksa Nulis
Memaksakan Menulis
makna Frase yang pertama, yaitu kita ogah-ogahan nulis tapi ada paksaan dari luar agar kita segera menulis. Sedangkan makna frase selanjutnya. kita memaksa diri kita sendiri buat nulis. Mana yang akan anda pilih??
Semua pilihannya ga ada yang baik.. :D mestinya ada pilihan lain,, menulis karena ingin menulis, tapi ada suatu masa dimana rasa malas datang buat nulis, maka dibutuhkan satu paksaan agar kita tetap menulis, dan pilihan yang lumayan baik dari dua frase tersebut adalah frase ke dua; memaksakan menulis, memaksa pribadi kita sendiri untuk menulis. bukan malah dipaksa orang lain.

Segala sesuatu yang terpaksa itu cenderung tidak baik, dan dipaksa-paksa orang lain jauh lebih tidak baik (personal opinion). Orang lain hanya sebatas pemberi support, dan kita yang semestinya memaksa diri pribadi agar pekerjaan itu kita nikmati. Apakah mungkin kita menikmati sebuah pekerjaan yang terpaksa? ga ada ide, ga tau konsep, tapi malah dipaksa nulis... Believe it or not, ide atau yang lainnya tersebut hanya semacam sugesti yang kita tanamkan untuk bermalas-malasan dari dunia menulis. ketika dipaksakan, maka ide dll akan perlahan-lahan muncul, sedikit samar lalu akhirnya terang benderang.

Just write, tulis, tulis lagi, dan tulislah terus... hingga pekerjaan tersebut bukan lagi menjadi sebuah PAKSAAN....

On 0 komentar


Untuk pertama kalinya, emosiku diaduk-aduk sedemikian rupa oleh sebuah buku. Dee, begitu lihai membawaku terbang merenungi kata demi kata yang ia rangkai. Aku melebur menjadi separuh Keenan yang digambarkan, dan separuh lainnya adalah kekaguman tak henti. 
Petualangan pertama di awal-awal cerita, aku sempat dibuat bosan dengan diksi yang sangat sederhana. Tapi kemudian aku dihadapkan dengan sebuah lonjakan penuh semangat, inspiring, bahkan dalam hanya hitungan paragraf aku dibuat merinding, haru, tertawa, dan merinding lagi.
Jika dibolehkan, aku akan jatuh cinta pada buku ini. Betapa Perahu Kertas, telah membuat seorang 'aku' menyelami masa lalunya sendiri, dibangunkan dengan bebaris paragraf, dilambungkan ke dalam liukan alur, dan terjatuh pada planet bernama 'realitas'. 
Dee, gerimis jatuh berkali-kali. sesering tawa yang kau hadirkan di sebelum dan kemudiannya. Lalu mataku retak menahan bergumpal haru didalamnya, haru karena hari ini aku masih hidup dengan mimpi-mimpi ingin menjadi penulis hebat sepertimu. Terima kasih untuk Perahu Kertas yang kau layarkan.

On 0 komentar


Dated Released : 23 July 2010
Quality : [dc] BRRip 720p
Info : imdb.com/title/tt0944835
Runtime : 100 min
Starring : Angelina Jolie, Liev Schreiber, Chiwetel Ejiofor
Genre : Action | Thriller

Sebagai agen CIA, loyalitas Evelyn Salt (Angelina Jolie) diuji ketika seorang pembelot menuduhnya sebagai mata-mata Rusia. Salt kemudian melarikan diri, menggunakan semua keahlian dan pengalamansebagai seorang agen rahasia untuk menghindari penangkapan. Upaya Salt untuk membuktikan bahwa dia tidak bersalah hanya menyuguhkan keraguan akan motifnya, ketika perburuan untuk mengungkap kebenaran di balik identitasnya berlanjut dan pertanyaan: "Siapa Salt sesungguhnya?" (sumber:kapanlagicom)

Kalau saya kasih nilai, nih film dapat ponten 7 dah. Acting bagus, properti baik, tapi alurnya kurang greget.. tapi itu kan pendapat saya,,, :D

yg mau donlod nih, Ngebut gan, tp bisa nyedot bandwith hohohhhoh
Download Files: part1 - part2 - part3 - part4 - part5 - part6 [550MB-mkv]|idws
Download Subtitle Indonesia

On 0 komentar

Biru membisu
Kau tau? bisumu buram..
Aku
Kejam

Bisumu kejam
Aku tau! hatimu ringkih..
Diam
Letih

Merahku kejam, kawan
Awan perawan dan belati

karena aku ingin kau berletihletih
sebelum kejam perih luka
membuatmu bisu
:Selamanya

-na maku ti gakata-

On 0 komentar

Orang" jaman sekarang pada aneh., mw sholat di update di status.,mw puasa senen kamis di update di status.,bis nolong orang di update di status.,berbuat yang baik" di update di status., eh giliran yang jelex" ny aj gx ad yg pada mw ngupdate di status., hati" yach mb'., abang., mas., kk,, tante,, ibu., bapak.,
tar ap yg dilakuin gx jdi pahala malah jadi dosa lo gara" ria'.,
Itu adalah update status seorang Facebooker, sebuah fenomena yang(bagiku) sudah biasa melihat dan membaca status teman-teman yang menuliskan 'membanggakan' ibadah dan perbuatan baik mereka. Apakah itu salah? tergantung niatnya, yang jadi pertanyaannya sekarang; 'apakah kita mampu, menghindari riya'? sekuat itukah--kita mampu menahan godaan untuk tidak terbetik didalam hati, kalau ingin dianggap alim, hebat, berprestasi dll??

status fb > apresiasi > pengen diperhatikan : ngumbar aib, lebay, tetek bengek ga penting, ngomongin orang, status palsu,  LETS SAVE OUR PRIVACY!!! MARI MENAHAN NAFSU UNTUK TIDAK NGOMONGIN ORANG!!! MARI MENGAJAK DAN MEMBERIKAN INFO BERGUNA!!! *eh serah aku donk, fb2 aku kok situ yg sewot?? ckckckck

Saya cuma mau mengingatkan; mengingatkan diri pribadi, dan berusaha mengingatkan teman2... ya, benar.. seorang pemberi nasehat belum tentu lebih baik dari orang2 yang dinasehati. semoga facebook tidak semakin membuat penggunanya 'terlena' untuk mengumbar semuanya.
mengutip perkataan seorang teman
" Tak semua tentangku bisa diketahui dunia maya"
-na maku ti gakata-

On 0 komentar

Salam Pena,...
Berapa kali anda mengirim cerpen ke media? berapa kali ditolak? sebagian dari kita mungkin telah merasakan naskah-naskah cerpen mereka tembus media skala nasional, tapi tidak sedikit juga diantara penulis yang berulang kali mengalami penolakan. Apakah cerpen kita buruk? mari kita cari tahu jawabannya.

Barusan saya Googling tentang cerpen-cerpen yang tembus Kompas. Dan saya nemuin salah satu postingan cerpen kompas yang tembus bulan oktober 2010. Dan di akhir cerpen tersebut saya temukan 23 komentar beragam menanggapi. Mari kita lihat beberapa diantaranya..

kakek yang gaul dan cerpen yang bermutu… capek deh! Ayo dong kompas, ini bacaan apaan sih!
bahkan headline kompas hari ini lebih kuat dan nyeni daripada cerpen ini…
Menurut hipotesa saya, sang komentator terlihat kecewa dengan tembusnya cerpen ini. Terlepas ada tidaknya emosi yang terkandung di dalam komentar tersebut. Tapi setidaknya komentar ini juga mewakili pendapat saya yang kurang tertarik membaca cerpen tersebut. Diksi yang kering, terlalu menggurui pembaca; dalam artian penulis tidak berusaha memberikan interpretasi berlebih pada pembaca, kita kan bukan orang bodoh yang harus 'dituntun' secara detail tentang jalan cerita.

Mari kita lihat komentar selanjutnya.
Duh editornya… Ini cerita orang umur 70 tahun cerita saat umur 27 tahun, masak saat itu ada gas meledak? Masak ada yang mati gara2 suporter bola?
Tidak logis memang, ini koment selanjutnya

aku setuju dengan semendo… ada yang tidak lazim si pada penempatan peristiwa dalam cerita yang itu…
Selanjutnya
aneh emang ni cerpen bs masuk.. tp kl sy seru s bacanya, beda dr cerpen yg lain. mungkin saking jenuhnya dgn cerpen2 yg lama.
kliatannya kompas suka cerpen2 yg isinya kritik sosial y..
Selanjutnya lagi
Sastra adalah suatu bentuk seni komunikasi verbal yang menggunakan objek sebuah dunia imajiner ciptaan pengarang sebagai alat untuk menyampaikan pesannya. Sebagai bentuk komunikasi di sini pengarang menyampaikan sebuah pesan tentang misteri kematian. Dalam penyampaian pesannya pengarang menggunakan tokoh “Aku” yang menuturkan riwayat hidupnya sehubungan dengan masalah kematian tersebut. Dalam cara penyampaian pesannya pengarang menjadikan cerpen ini seperti sebuah makalah yang ditulis menjadi beberapa bagian dengan menggunakan gaya cerita. Ada pembukaan, ada bagian isi dan ada penutup. Namun sayang dunia imajinernya tidak bisa terbentuk secara keseluruhan. Mungkin yang cukup bagus adalah bagian IV. Di situ ada percakapan antara tokoh Aku dengan keponakannya: ”Pak De, mau ke mana?”. ”Ikut?”
”Tidak. Kata ibu jangan terlalu lama. Juga jangan lupa minum obat.” Dengan membaca percakapan ini pembaca bisa melihat dalam dunia imajiner bahwa ibu dari si anak yang ternyata adik perempuannya itu masih sangat perhatian kepada kakaknya. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa pesan dalam cerpen ini mempunyai bobot karena mengandung nilai yang patut kita renungkan. Namun sebagai bentuk karya seni pengarang masih belum berhasil mengolah dunia imajiner untuk menyampaikan pesan tersebut. Kita sebagai pembaca hanya disuguhi gaya cerita pengarang yang datar.
itu hanya sebagian koment yang saya posting, banyak juga yang memuji cerpen tersebut. Pesan moral yg baik, Cerpen yang sangat realis, dibawakan dengan gaya lugas, ada yang membela dari komnt2 diatas, dll

Banyak hel memang yang menjadikan cerpen kita tembus media, tapi bukan berarti cerpen kita tak baik. Semoga bisa memotivasi,

On 0 komentar

Salam Pena,..
Kawan, kali ini kita akan sama-sama memberi semangat dalam menulis. Mari tetap tersengat demi mimpi-mimpi. Kuanggap tiap mata yang melihat postingan ini adalah seseorang yang tertarik dengan dunia kepenulisan, so.. let's write!!! and makes our own books. :)
yak kali ini kita akan membahas alur penerbitan novel, berharap bisa membantu teman-teman yang sedang merampungkan novelnya dan kebingungan ketika ingin mengirimkannya ke penerbit.

Oke, setelah novelmu dijilid maka segeralah kirim ke penerbit. ga usah minder atau ga pede, tapi tetap harus diperhatikan juga kredebelitas penerbit yang anda pilih, jangan sampai salah pilih. Anda bisa cari info sebanyak-banyaknya tentang alamat-alamat penerbit 'baik' dan berpotensi menerbitkan naskah anda. Jangan lupa mencantumkan alamat lengkap dan nomor telefon yang bisa di hubungi.

Rata-rata waktu 3 bulan, adalah waktu yang digunakan penerbit untuk menyeleksi. Tergantung banyaknya naskah yang masuk, dan beberapa pengaruh lainnya.  
Apa ada format tertentu dalam membuat naskah novel? Kira-kira berapa batas minimal dan maksimal naskah kita?
Sebetulnya nggak ada format baku dalam membuat sebuah novel. Umumnya penerbit emang mensyaratkan naskah diketik 1,5 spasi diatas kertas A4. Tapi itu juga nggak begitu kaku. Kalo nggak ada kertas A4, bisa pake ukuran lainnya (folio atau quarto, asal jangan pake A3 yaaaa... kegedean). Hurufnya juga nggak usah macam-macam. Cukup huruf standar aja (Times New Roman, 12 pts). Soal banyak halaman, yang penting jangan terlalu tebal (apalagi untuk penulis baru) tapi juga jangan terlalu tipis, hingga nggak bisa jadi buku. Mungkin sekitar 80 - 150 halaman dengan ketikan 1,5 spasi A4.

Lalu bagaimana dengan ilustrasi cover? Apa kita harus bikin sendiri?
Tentu aja nggak. Nggak semua orang punya bakat menggambar/melukis. Setelah buku kita dipastikan akan diterbitkan, biasanya pihak penerbit akan menunjuk salah seorang ilustrator mereka untuk membuat ilustrasi cover novel kita. Kita boleh aja ngasih masukan, atau ide, mo bagaimana cover itu nantinya. Beberapa penerbit seperti GPU akan menunjukkan draft cover yang udah mereka bikin pada penulisnya untuk mendapat persetujuan sebelum dicetak. Tapi kalau kita punya bakat gambar, bisa aja kita bikin cover sendiri. Hal itu bisa dirundingkan dengan pihak penerbit.

Saya ingin memakai nama samaran untuk buku saya. Apakah saat mengirim naskah ke penerbit saya harus tetap memakai nama asli saya, atau langsung pake nama samaran?
Saat mengirim naskah, tentu aja harus pake nama asli. Soal mo pake nama samaran / nama pena di buku kita kalo diterbitin, bisa dibicarakan nanti dengan pihak penerbit. Saat penandatanganan kontrak juga kita harus pake nama asli kita, agar suatu saat nggak timbul masalah. Dan lagi, pihak penerbit berhak tau data-data diri kita yang sebenarnya dong, walau mungkin hanya untuk arsip mereka dan nggak akan mempublikasikannya tanpa izin kita. Jadi nggak masalah kita mo pake nama samaran kayak apa, awal ngirim naskah harus menyertakan data-data asli kita, termasuk juga nama asli.

Boleh nggak kita kirim naskah dalam bentuk disket/CD atau email? Kan lebih praktis...
Walau ada beberapa penerbit yang memperbolehkan mengirim naskah dalam bentuk file, tapi umumnya penerbit (terutama penerbit besar) menginginkan naskah dikirim dalam bentuk print-out. Setelah naskah kita udah pasti diterima, baru mereka minta filenya. Dan sebaiknya memang yang pertama kali kita kirim print-outnya, dengan berbagai alasan. Pertama mungkin dari segi kepraktisan bagi penerbit. Naskah yang diprint lebih mudah dibaca dimana aja, nggak harus di depan komputer. Jarang ada orang yang mau berlama-lama di depan komputer hanya untuk membaca naskah, apalagi kalo naskah yang masuk banyak. Hal itu juga akan membuat naskah kita cepet dibaca dan diambil keputusan diterima/nggak. Yang kedua adalah demi keamanan. Walau biasanya penerbit menjamin kalo naskah yang masuk nggak bakal di plagiat/dibajak, baik oleh mereka atau pihak lain, tapi siapa yang bisa menjamin 100%? Walaupun hasil print-out juga bisa dibajak, tapi nggak segampang naskah dalam bentuk file yang bisa dicopy dan diedit dengan cepat.

Apa kita boleh mengirim satu tema cerita ke berbagai penerbit sekaligus?
Kalo menurutku sih boleh aja. Silahkan mengirim satu judul cerita ke berbagai penerbit sekaligus. Tapi kalo misalnya nanti cerita kita diterima oleh lebih dari satu penerbit, kita harus memilih hanya satu penerbit saja.

Tips membuat novel yang bagus?
Tips membuat novel yang bagus? Nggak ada. Kalo kamu pengin nulis, tulis aja. Jangan pikirin teori menulis, format tulisan, atau bagus atau nggak tulisan kamu. Pokoknya tulis aja apa yang ada di pikiran kamu. Setelah itu kan bisa dibaca dan diedit lagi. Dan setelah itu jangan ragu-ragu nunjukin tulisan kamu ke orang lain. Ke keluarga atau temen kamu. Buat apa nulis kalo cuman disimpen aja. Minta pendapat mereka, dan jadikan itu sebagai bahan revisi sebelum kamu kirim naskah kamu ke penerbit. Dan kalo naskah kamu ditolak, jangan putus asa. Kamu bisa revisi naskah kamu, liat apa kekurangannya (biasanya penerbit ngasih alasan kenapa naskah kamu ditolak), lalu kirim lagi ke penerbit lain atau ke penerbit yang sama juga boleh. Atau kamu bisa bikin cerita lain yang lebih baik. Pokoknya jangan cepat menyerah dan pede aja...
(sumber http://klipingfpkm.multiply.com/journal/item/14)

On 0 komentar


Date Released : 9 June 2005
Quality : DVDRip -XviD AxiaL
Info : imdb.com/title/tt0356910
Lihat : Trailer
Starring : Brad Pitt, Angelina Jolie
Genre : Action | Comedy | Romance | Thriller

----------------------------------------
Download Files : CD1 & CD2
----------------------------------------
Download Subtitle Indonesia
Download Subtitle English  

Apa jadinya jika sepasang suami istri ini berperan sebagai 'suami istri' dalam sebuah film? Apa jadinya jika Brad Pitt dan Angelina adalah seorang yg bekerja pada dinas rahasia yang berbeda? Apa jadinya jika kedua dinas rahasia tersebut saling bersaing? serentetan pertanyaan tersebut akan terjawab ketika anda menonton Film ini. 
Akan ada aksi brantem2an yang seru nih gan, aksi kejar2an mobil yang menegangkan, dan kekocakan ketika si Jene (Angelina) tak begitu lihai memasak untuk suaminya, masih banyak lagi kejutan2 yg disuguhkan...
Penasaran ???

On 12 komentar

Ada banyak media yang mau menerima kiriman nakah cerpen, selain karya-karya kita bisa dikenal masyarakat luas, honor yang di berikan media juga lumayan besar. Berikut saya sertakan beberapa point yang haru diperhatikan ketika hendak mengirim naskah cerpen ke media

1. Kompas
  • Kirim naskah melalui email: opini@kompas.com atau opini@kompas.co.id. 
  • Panjang cerpen maksimal 12.000 karakter (sudah termasuk spasi)
  • Belum pernah dimuat dimedia manapun (termasuk blog.)
  • Sertakan data pribadi (CV) termasuk nomor rekening bank pribadi (siapa tahu dimuat). 
  • Jika kirim pakai hard copi diketik maksimal 8 halaman kwarto spasi ganda. 
  • Isi cerpen tidak mengandung unsur pornografi dan SARA
 2. Majalah Gizone
  • Cerpen 5-8 halaman, serial 5 edisi, cerbung 5 edisi,
  • Kirim ke alamat email redaksigizone@yahoo.com dengan subjek judul rubriknya
  • Pengiriman Via pos, ke Majalah Gizone Jl Sere, Kampung Sogaten no 39B, Jajar, Laweyan, Surakarta.
  • Sertakan biodata di akhir naskah (satu file bukan terpisah dengan naskah)
  • Bagi yang lolos, bakal dikirimi sample majalah dan honornya.
  • Konfirmasi redaksi di 0271 2146261
3. Republika
  • Panjang naskah cerpen 7-8000 karakter(huruf) termasuk spasi
  • Diketik menggunakan MS words, dan tiap judul naskah dalam satu file
  • Semua nakah harus dikirim melalui email dengan sistem attachment ke sekretariat@republika.co.id CC ke ahmadun21@yahoo.com, tujukan ke redaktur sastra 
  • Lampirkan nomor rekening bank untuk pengiriman honor
  • Naskah-naskah yang tidak memenuhi prosedur di ata, tidak akan diperhatikan
4. Majalah Kawanku
5. Untuk jenis opini, kita bisa mengirimkan tulisan ke beberapa koran, di antarnya
Pikiran Rakyat (email: redaksi@pikiran-rakyat.com),
Tribun Jabar (opini@tribunjabar.co.id),
Galamedia (redgala@pro.net.id),
Radar Bandung (radarbandung@yahoo.co.uk),
Kompas (opini@kompas.com/opini@kompas.co.id),
Kompas lembar Jabar (kompasjabar@kompas.co.id),
Republika (sekretariat@republika.co.id),
Media Indonesia (redaksi@mediaindonesia.co.id),
Seputar Indonesia (redaksi@seputar-indonesia.com),
Koran Tempo (koran@tempo.co.id),
Suara Pembaruan (koransp@suarapembaruan.com),
Kedaulatan Rakyat (redaksi@kr.co.id),
Lampung Post (redaksilampost@yahoo.com),
Padang Ekspres (redaksi@padangekspres.co.id),
Sinar Harapan (redaksi@sinarharapan.co.id),
Radar Cirebon (redaksi@radarcirebon.com/radarcbn@indosat.net.id),
Sriwijaya Post (sripo@mdp.net.id/sripo@yahoo.com/sripo@persda.co.id),
Suara Karya (redaksi@suarakarya-online.com),
Suara Merdeka (redaksi@suaramerdeka.com),
Koran Jakarta (redaksi@koran-jakarta.com).


Diambil dari beberapa sumber.