tulis apapun!!

belajar nge-blog dengan hati..

User Login

On 0 komentar

Seorang penulis dari daerah selatan bernama John Kennedy Toole menulis sebuah novel lucu mengenai kehidupan di New Orleans berjudul "A Confederacy Of Dunces". Buku tersebut begitu kerasnya ditolak oleh penerbit-penerbit sampai ia bunuh diri. itu terjadi pada tahun 1969. Ibunya meneruskan perjuangan anaknya, ia mengirimkan novel tersebut tapi tetap juga dikembalikan, ditolak berulang-ulang. Akhirnya ia mendapat dukungan dari Walker Percy, yang membuatnya diterima oleh penerbit Louisiana State University Press, dan pada tahun 1980 buku itu memenangkan penghargaan pulitzer untuk buku fiksi

Sekarang ini, buku-buku sangat sulit diterbitkan, baik itu buku penulis-penulis besar apalagi penulis pemula. dengan adanya konglomerasi penerbit-penerbit ternama dan rasa takut terhadap buku "kelas menengah", banyak sekali buku bagus yang tidak diterbitkan.

Bertanyalah pada diri sendiri, seberapa tekun anda berjuang untuk menerbitkan buku anda sendiri?. Memang benar, proses penerbitan berada diluar kendali anda. Oleh sebab itu, ga ada salahnya jika belajar lebih banyak dari orang-orang yang telah sukses dibidang ini.

Seberapa berartinya hal ini bagi kehidupan anda? sebagian penulis hebat adalah ia yang menulis 12 jam sehari, dan ketika mereka sedang tidak menulis, mereka membaca literatur, meneliti dengan cermat tekhnik-tekhnik penulis lain, membaca buku mengenai kepenulisan dll.

Ganet terpaksa menulis di atas kertas toilet, karena hanya itulah yang ia miliki selama bertahun-tahun di penjara. dan ketika para penjaga menemukan dan menghancurkan karya seumur hidupnya itu, ia memulainya lagi, menciptakan kembali apa yang telah ia tulis berdasarkan ingatannya. Destoyevsky menghabiskan bertahun-tahun di kamp penjara di Siberia. tidak pernah diberi peralatan menulis, yang ada hanya kerja berat. namun setelah ia keluar, ia terus menulis. meskipun hukum Russia melarang karya bekas tahanan diterbitkan. Ketika sang Tsar membaca "House Of The DEad" milik Destoyovsky--yang diberikan seorang teman kepadanya, ia menangis. serta menabut larangn tersebut. Conrad, seorang pengungsi Polandia, belajar Bahasa Inggris sambil bekerja di sebuah kapal. meskipun pada kenyataanya ia tak pernah mengucapkan satu patah katapun bahasa itu sampai ia berusia 20 tahun. hanya dengan ketekunan semata, ia mengubah dirinya tidak hanya menjadi penulis pandai, tapi juga juga menjadi salah seorang ahli Bahasa Inggris.

Jika penulis-penulis di atas mampu menghadapi rintangan-rintangan seberat itu, mengapa anda langsung menyerah karena tersungkur beberapa kali pada surat penolakan penerbit? jika anda dapat bertahan sampai sejauh ini, mengapa harus berkecil hati? :)

Anda tak harus berusaha keras untuk mendapatkan publikasi, melainkan berusahalah lebih giat untuk tetap tekun pada keahlian menulis. bertanyalah pada diri anda sendiri, apa yang akan anda lakukan jika anda tahu karya anda takkan pernah diterbitkan? apakah anda akan tetap menulis? jjawabannya adalah IYA.

-dan setiap kata adalah kemenangan-

(noah lukeman, dengan sedikit penambahan dan beberapa pengurangan)
semoga mencerahkan,

0 komentar:

Post a Comment

komentar anda akan langsung muncul tanpa ada moderasi!! mohon untuk tidak menggunakan 'anonymous' ^^