tulis apapun!!

belajar nge-blog dengan hati..

User Login

On 0 komentar

Aku terpaku menyusuri rumput-rumput jarang. Ah, sudah berapa juta detik tak kukunjungi engkau? Engkau yang dahulu membiarkan kami membuat gunung-gunung dan rumah-rumahan dari pasirmu. Engkau yang menyediakan angin lembut agar layang-layang kami meninggi. Pulau tempat dimana keceriaan masa kecilku terlukis.

Hamparan pasir putih luas ini adalah ladang sempurna bagi layang-layang masa kecilku dahulu. Tak peduli pada cahaya mentari yang memanggang kulit, tak menggubris keringat-keringat yang berdesakan membasahi baju-baju kami. Aku, dan dua bocah sepermainanku akan terus berlari serta menarik-ulur benang layang-layang warna-warni.

Lambaian nyiurmu selalu menghantarkan rinduku untuk pulang, karena takkan pernah kujumpai pohon seindah itu ditempat lain. Masih jelas kuingat ketika aku dan Haitham membersihkan luka Haidar dibawah pohon itu, dan kini setelah 3 tahun lebih, kau tak banyak berubah. Tetap indah, dengan sejuta kenanganku pada masa kanak-kanak yang menggembirakan.

***

Aku ingin membawanya kebulan, melayang-layang tanpa gravitasi disana. Lalu mendengarnya memanggil namaku dengan tutur sutra yang ia punya. Kuiringi langkah anggunnya yang seperti kepak kupu-kupu, lamban dan terkesan megah.

Aku ingin menggendongmu Seroja, dan menyaksikan kasih sayangmu membesarkan anak-anak kita nanti. Ah, rasanya baru kemarin kupinang engkau tapi sekarang kulihat engkau telah mengandung dan sebentar lagi menghadiahkan gelar ‘Ayah’ atau ‘Abi’ untukku.

Kau selalu berhasil menyejukkanku dari hari-hari penat suamimu ini yang selalu berurusan dengan kamera, notes, stenography, dan hal kejurnalistikan lainnya. Kau selalu tersenyum manis menyambutku sepulang kerja, yang serta merta akan menguapkan letih. Ah, Seroja tetaplah seperti ini. Menghias tiap sore suamimu dengan lengkung pelangi dibibir itu.
“Jangan terlalu lama melajang Dzan!” ibu mengagetkanku, beliau tersenyum seolah tau apa yang sedang dilamunkan anaknya.
“Siapa Seroja?” Lanjutnya
“Seroja?”
“Iya, tadi Ibu dengar kau meracau menyebut nama itu”
Kuyakin pipiku memerah menahan malu, apalagi ibu yang kini senyam-senyum melihat tingkah anaknya ini.
“Bukan sipa-siapa Bu”
“Seorang laki-laki memerlukan seorang penolong” ibu menepuk pundakku dan beranjak meninggalkan aku yang masih terduduk di anak tangga.

***

Seperti apa hatimu bidadari misteri? Satu pertanyaan yang mengiang-ngiang akhir-akhir ini. Empat kata dengan satu tanda Tanya yang beberapa kali kuulang ketika hendak pergi meliput berita. Serta 24 huruf yang menemani makan siang, dan beberapa aktifitas lainnya.

Bahkan kini, mataku nanar menerobos keluar dari jendela bus. Seperti apa hatimu Seroja? Secantik namamukah? Lalu aku tersenyum, menyadari imajinasiku pada tokoh fiktif bernama Seroja. Bidadari yang kuberi karakter dengan tutur terlembut dan senyum termanis. Dan senyumku semakin lebar ketika kuingat ibu dan kampung halamanku beberapa hari lalu, ketika ibu mendapatiku meracau menyebut nama itu berulang-ulang.

Seorang bayi mendadak menangis, meronta-ronta dari dekapan ibu yang duduk di kursi tepat di depanku. Rupanya hujan telah turun, butir-butir itu gemericik di sepanjang jalan yang terterobos, dingin sekali. Kututup jendela bus yang ternganga, karena beberapa butir hujan telah tertempel di rambut halus adik kecil.
“Trima kasih, mas” ibu muda itu tampak masih panik menenangkan anaknya.
“Sama-sama mbak”
Beberapa menit kemudian, tangisnya telah tenang. Tapi tak dapat lagi kulanjutkan lamunanku tentang seroja, karena 2 belokan lagi bus ini akan mengantarkanku ke kos kosan. Mataku tertuju pada wajah adik kecil yang tengah terlelap, sang ibu mendekapnya. Ah, sebuah wajah polos super lucu menghipnotisku untuk tersenyum. Bukan hanya tersenyum, wajah itu juga membuatku menjadi paparazzi, kubuka tutup lensa kamera dan mengabadikan wajah polosnya.

Bus berhenti. Ibu muda kembali panik. Aku keluar dari pintu bus. Dan adik kecil kembali menangis karena kulupa mematikan blitz kamera. to be continued....

0 komentar:

Post a Comment

komentar anda akan langsung muncul tanpa ada moderasi!! mohon untuk tidak menggunakan 'anonymous' ^^