tulis apapun!!

belajar nge-blog dengan hati..

User Login

On 0 komentar

Ternyata, jatuh cinta itu seperti melihat pelangi. Kau hanya melihat keindahan sebuah lengkung warna-warni. Padahal, itu hanya keterbatasan matamu menatapnya, andai saja kau pergi ke tempat yang lebih tinggi, kau akan dapati, bahwa bentuk pelangi utuh adalah ... lingkaran. Artinya apa, lingkaran tersebut adalah bentuk lain dari perasaan jatuh cinta, bisa jadi ia baik atau sebaliknya.

Sejatinya, cahaya matahari itu polikromatik (terdiri dari banyak warna) kenapa yang tampak hanya warna putih? Saat kau jatuh cinta, partikel air akan membantumu menatap mejikuhibiniu. Tapi sebenarnya, masih ada warna lain yang tak seluruhnya mampu tertatap oleh matamu.

Kita, sebagai mahluk berhati yang tak pernah tahu rahasia Allah. Tapi kita adalah mahluk dengan akal dan logika untuk mewaspadai dan berhati-hati. Sungguhpun, jatuh cinta adalah hal yang tak bisa dihindari.

Ada nuansa. Perbedaan tipis antara cinta dan perasaan buta. Seperti gradasi warna pelangi yang dengan lembut menghapus kontras perbedaan mereka, semoga hati kita lebih jeli berdo’a, meminta kepada siapa hati kita dijatuhkan.

Tuhan memberikan keberanian kepada kita untuk membuka hati, untuk dengan yakin dan teguh menentukan pilihan. Seperti warna merah yang DIA hadiahi gelombang yang lebih panjang, agar letakknya di warna pertama. Dan memberi frekuansi yang lebih tinggi pada warna ungu, agar ia berada di akhir warna. Sebagai bentuk kewaspadaan.

***

Apa yang lebih utopis dan fiktif dari lagu cinta dan puisi asmara? Pelangi telah menyadarkanku, bahwa sedikit banyak, kita bisa mengendalikan hati untuk terjatuh dengan benar. Tak seperti apa yang digambarkan penyair dan syair lagu. Realitas tak butuh dramatisasi.

0 komentar:

Post a Comment

komentar anda akan langsung muncul tanpa ada moderasi!! mohon untuk tidak menggunakan 'anonymous' ^^