Kupungut basah rintikrintik
Tentang butirbutir rinai yang menua
:henti dan terbata
Ini aku yang mengulik relung
Meski musim tergeletak lemah
:Melihatku yang terkurung renung
dan berpijarlah hurufhuruf drama
Andai musim enggan berwarna
Karena akan ada aku…
Dengan cerita sama, cerita dahulu
Kini tolong selamkan salamku untuk ufuk dini hari
Karena sekarang tak lagi kumiliki pagi
Tak lagi bisa…
Kutemui embunembun basah
Samapaikan, sampaikanlah!!!
Karena sekarang
Aku hanya bisa mencium kening sabit dan purnama-Nya
Hitam, temaram dan biasa
Hati memungut basah rintikrintik
Tentang butirbutir rinai yang menua
:henti, terbata
dan melemah.
==============================================================
(puisi ini diikutkan dalam lomba cipta puisi KPS “Waktu, usia dan perjalanan hidup manusia”, info dan ketentuan lomba klik disini www.pena-santri.blogspot.com )
Tentang butirbutir rinai yang menua
:henti dan terbata
Ini aku yang mengulik relung
Meski musim tergeletak lemah
:Melihatku yang terkurung renung
dan berpijarlah hurufhuruf drama
Andai musim enggan berwarna
Karena akan ada aku…
Dengan cerita sama, cerita dahulu
Kini tolong selamkan salamku untuk ufuk dini hari
Karena sekarang tak lagi kumiliki pagi
Tak lagi bisa…
Kutemui embunembun basah
Samapaikan, sampaikanlah!!!
Karena sekarang
Aku hanya bisa mencium kening sabit dan purnama-Nya
Hitam, temaram dan biasa
Hati memungut basah rintikrintik
Tentang butirbutir rinai yang menua
:henti, terbata
dan melemah.
==============================================================
(puisi ini diikutkan dalam lomba cipta puisi KPS “Waktu, usia dan perjalanan hidup manusia”, info dan ketentuan lomba klik disini www.pena-santri.blogspot.com )