kepada otak
Ini puisi? Bukan!
orang-orang cerdas, memelintir ketidaktahuan
menyembunyikan segelas kopi
hingga rasa telah tertidur dalam dengkur.
Hei ... dengkur tak COCOK, bodoh!
baiklah, aku menyoret setengah kalimatku.
kepada rasa
Bukan, ini puisi.
beberapa pasang bidadari timbul tenggelam dalam segelas kopi
butir-butir ampas hitam, lengket di selendang-tipis tubuh mereka
hingga terjaga menemaniku menulis tidurmu
kepada hujan
Ini bukan puisi.
Aku ingin kau turun, biar basah seluruh tanah
aku ingin kau berduyun, hingga bidadari tertidur
lelap dalam tumpukan uap kopi yang menebal seperti kabut
dan terbangun saat orang cerdas, membacakan bait puisi terakhirnya.
kepada otak hujan rasa
ada dua hemisfer utama yang membagi tidurmu dalam otak: Utara atau Selatan?
Ini puisi? Bukan!
orang-orang cerdas, memelintir ketidaktahuan
menyembunyikan segelas kopi
hingga rasa telah tertidur dalam dengkur.
Hei ... dengkur tak COCOK, bodoh!
baiklah, aku menyoret setengah kalimatku.
kepada rasa
Bukan, ini puisi.
beberapa pasang bidadari timbul tenggelam dalam segelas kopi
butir-butir ampas hitam, lengket di selendang-tipis tubuh mereka
hingga terjaga menemaniku menulis tidurmu
kepada hujan
Ini bukan puisi.
Aku ingin kau turun, biar basah seluruh tanah
aku ingin kau berduyun, hingga bidadari tertidur
lelap dalam tumpukan uap kopi yang menebal seperti kabut
dan terbangun saat orang cerdas, membacakan bait puisi terakhirnya.
kepada otak hujan rasa
ada dua hemisfer utama yang membagi tidurmu dalam otak: Utara atau Selatan?
0 komentar:
Post a Comment
komentar anda akan langsung muncul tanpa ada moderasi!! mohon untuk tidak menggunakan 'anonymous' ^^