Pagelaran piala AFF 2010 telah usai, tapi ada satu nama yang begitu membekas di fikiran saya. Yah, dari beberapa pemain yang dielu-elukan penduduk Indonesia seperti irfan, el-locco, atau yang lainnya, saya justru sangat mengagumi kinerja Ahmad Bustomi.
Saat seluruh usaha telah dilakukan untuk memenangkan pertandingan dalam laga final kemarin, dan semua usaha tersebut menemui jalan buntu. Ada dua nama yang masih menggelorakan 'kengototan' dalam bermain; Muhammad Nasuha, dan Ahmad Bustomi. Gol pertama bahkan lahir dari 'kerja keras' ke dua pemain tersebut. Bukan berarti pemain-pemain lain tidak memiliki peran atau tampil tanpa semangat, kedua pemain tadi hanya terlihat lebih 'ngotot' di mata saya.
Jika Firman Utina mendapat gelar MVP (Most Valuable Player) fersi AFF, tapi para pembaca
detik.com malah memilih Ahmad Bustomi sebagai pemain terbaik. Bukan tanpa Alasan sih, saya juga sependapat dengan pilihan tersebut. Meski umpan-umpan dari tengah lapangan tak se-akurat eka ramdani, tapi beberapa bola dari Ahmad juga kerap tepat sasaran menuju Ridwan, okto, atau langsung ke gonzales. Gayanya bermain juga mengingatkan saya pada gelandang-gelandang 'pekerja keras' EPL. Stamina yang seperti tak pernah habis 'nguber-nguber' pemain lawan yg sedang mendrible bola di lapangan tengah.
"Ah, keliru itu, Mas. Yang pilih saya itu salah semua," demikian reaksi pertama Bustomi saat diwawancara via telepon oleh
detiksport, Minggu (2/1/2011), saat diminta komentarnya tentang hasil
polling detik.comtersebut.
"Saya ini cuma pelengkap, masih banyak kekurangan. Mas Firman (Utina) saja. Mohon hasil pollingnya ditinjau ulang," seloroh dia. "Buat saya, bisa masuk tim nasional saja sudah Alhamdulillah."
Bustomi juga mengekspresikan perasaannya setelah tugasnya membela negara di Piala AFF selesai, di mana para pemain masih dielu-elukan oleh masyarakat pecinta sepakbola, dan dipandang sebagai pahlawan dari dunia olahraga.
"Saya tetap Ahmad Bustomi, Mas. Saya tidak berubah. Kalau sedang liburan seperti sekarang, ya saya tetap pulang ke kampung, ketemu teman-teman, kumpul-kumpul dengan keluarga, makan masakan ibu, dan lain-lain."
Pria kelahiran Jombang, 13 Juli 1985 itu juga tidak terlalu merasa sebagai "selebriti" ketika semua orang kini membicarakan dia, mengejar-ngejarnya untuk minta tanda tangan atau berfoto bersama.
"Selama masih bisa melayani, saya pribadi oke-oke saja, nggak masalah. Buat anak-anak kecil, semoga mereka yang ingin jadi pemain bola bisa lebih baik dari saya dan yang lainnya. Bagi saya, melayani orang lain itu kan juga ibadah, Mas. Cari pahala."
Saat ditanya siapa gelandang favoritnya, Bustomi menyebut nama pemain Italia, Andrea Pirlo.
Milanisti dong? "Saya tidak terlalu fanatik dengan klub. Banyak klub yang saya suka juga," tandas pemain klub Arema FC itu.
stay humble mas Ahmad Bustomi...!!! dan mudah2an anda menjadi pemain yg lebih besar dari sekarang