sumber gambar: leutikaPrio |
Alhamdulilah, untuk ketiga kalinya karya sederhana saya telah dibukukan (meski masih dalam project keroyokan bersama penulis-penulis lain) Munajat Sesayat Do'a adalah antalogy puisi dari seratus pemenang lomba Forum Tinta Dakwah FLP Riau.
Telah terbit di LeutikaPrio!
Judul : Munajat Sesayat Doa
Penulis : Pemenang Lomba Puisi Forum Tinta Dakwah FLP Riau
Tebal : vi + 148 hlm
Harga : Rp 35.000,-
Judul : Munajat Sesayat Doa
Penulis : Pemenang Lomba Puisi Forum Tinta Dakwah FLP Riau
Tebal : vi + 148 hlm
Harga : Rp 35.000,-
Sinopsis:
Bagi Anda para pecinta puisi, membaca sebuah antologi puisi mungkin sudah berkali-kali Anda lakukan. Namun sudahkah antologi puisi yang Anda baca tersebut memiliki keunikan seperti yang ada pada antologi “Munajat Sesayat Doa”??? Munajat Sesayat Doa merupakan kumpulan puisi penggugah jiwa. Sastra tak selamanya berkecimpung dalam dunia abu-abu, namun sastra juga mampu memberi setetes pencerahan bagi jiwa-jiwa para penikmatnya. Munajat Sesayat Doa merupakan antologi puisi berisi karya pemenang lomba puisi Forum Tinta Dakwah FLP Riau yang dilaksanakan secara online dengan memanfaatkan fasilitas facebook. Ditulis dalam bentuk puisi-puisi yang ringkas dan padat, namun bukan berarti mengenyampingkan kekohan dan kekuatan makna bahasa para penyair. Puisi-puisi di dalam Munajat Sesayat Doa merupakan bahasa-bahasa kejujuran dari seorang penyair selaku hamba Tuhan kepada Sang Pencipta. Kejujuran kondisi diri sekaligus ungkapan cinta patah-patah yang terlahir dari jiwa penyair.
Lihatlah ungkapan ini:
Karena tasbihku terlalu kelam untuk kuhitung,
Maka aku pun tersungkur memutih dalam cintaMu di paragrap sunyi doaku
Senja memang selalu jingga, sayangku. Tapi zikirku lebih memutih, lebih membumi, dan lebih melayangkanku.
Atau kejujuran yang ini:
masa telah membuat kami kuning. ringkih dan lapuk
di ujung karat. tak kuat menahan sengat mentari yang
kadang jahat panasnya. semilir angin pula telah
cukup sulit hingga tak dapat kami pegang dengan erat.
Munajat Sesayat Doa memberi ruang kepada para penyair dalam berbagai jenjang dan tingkatan, baik bagi mereka yang telah memiliki karya berserakan di media nasional, maupun mereka yang pertama kali membukukan karyanya. Asah kemampuan berpuisi Anda dengan menjadikan Munajat Sesayat Doa sebagai koleksi. Sebab memiliki buku ini tak hanya akan menjadikan Anda sosok yang mahir bersastra, lebih dari itu Anda juga diajak bermunjat dan beramal, karena keuntungan royalti penjualan antologi ini akan dijadikan sebagai anggaran donasi bencana alam di tanah air.
selamat membaca dan menikmati
Salam sastra penuh manfaat! (sumber LeutikaPrio)
Lihatlah ungkapan ini:
Karena tasbihku terlalu kelam untuk kuhitung,
Maka aku pun tersungkur memutih dalam cintaMu di paragrap sunyi doaku
Senja memang selalu jingga, sayangku. Tapi zikirku lebih memutih, lebih membumi, dan lebih melayangkanku.
Atau kejujuran yang ini:
masa telah membuat kami kuning. ringkih dan lapuk
di ujung karat. tak kuat menahan sengat mentari yang
kadang jahat panasnya. semilir angin pula telah
cukup sulit hingga tak dapat kami pegang dengan erat.
Munajat Sesayat Doa memberi ruang kepada para penyair dalam berbagai jenjang dan tingkatan, baik bagi mereka yang telah memiliki karya berserakan di media nasional, maupun mereka yang pertama kali membukukan karyanya. Asah kemampuan berpuisi Anda dengan menjadikan Munajat Sesayat Doa sebagai koleksi. Sebab memiliki buku ini tak hanya akan menjadikan Anda sosok yang mahir bersastra, lebih dari itu Anda juga diajak bermunjat dan beramal, karena keuntungan royalti penjualan antologi ini akan dijadikan sebagai anggaran donasi bencana alam di tanah air.
selamat membaca dan menikmati
Salam sastra penuh manfaat! (sumber LeutikaPrio)
0 komentar:
Post a Comment
komentar anda akan langsung muncul tanpa ada moderasi!! mohon untuk tidak menggunakan 'anonymous' ^^